Curhat: Suka Duka Usaha


Ketika ngobrol ngalor-ngidul dengan salah satu crocheter, sampailah kita ke cerita dimana kita berdua sama-sama merasa produknya pernah dijiplak. Kalau teman aku dijiplak produk sampai nama brandnya (gilak kan!), kalau aku pernah dijiplak pattern&teknik oleh ngga tau siapa (aku dikasihtau temen pas dia main ke PVJ), sama satu lagi aku tau itu siapa dan menurut aku description productnya ada bagian yang ngejiplak aku banget. Aku block instagramnya? Engga kok. Suami aku pernah kasih nasehat pas aku lagi geram-geramnya ngeliat produk2 jiplakan itu. Dia bilang, “yaudah gapapa, namanya juga usaha pasti ada aja yang ngikutin. Yaaa hitung-hitung amal jariyah aja, mereka mendapatkan uang karena terinspirasi dari kita”. Iyasih bener banget, kalau Tuhan yang bales pasti balasannya jauh lebih besar. Toh ngga ada gunanya marah-marah ke para penjiplak, yang ada malah nambah musuh aja! 😹 Aku bikin produk jam ini juga terinspirasi dari crafter lain di seluruh dunia kok (re: pinterest), karena seperti kita ketahui juga, sekarang ini kayaknya susah banget untuk menciptakan karya yang benar-benar orisinil, apalagi karya kriya. Tapi setidaknya aku berusaha untuk membuat produk yang berbeda dari yang sudah mereka bikin, baik dari material, teknik, model, pattern, packaging, sampai cara branding. Aku selalu mikir, kalau yang lebih orisinil (tidak ngejiplak-plek) itu pasti selalu punya nilai lebih dan dicari sama orang. Dan satu lagi yang selalu aku tanamkan adalah : rezeki itu sudah diatur, tidak ada rezeki yang tertukar. Ya kalau dengan adanya para penjiplak ini orderan aku jadi menurun, berarti sudah saatnya untuk berinovasi, atau mungkin nambah produk baru. Kalau positifnya sih gitu, kalau geramnya kadang masih ada tapi ya inget lagi, rezeki itu sudah diatur. Yang penting berusaha dengan sebaik-baiknya ajaa dan tingkatkan kreatifitas itu juga pentinggg 😊

No comments:

Post a Comment