“Ini pertama kalinya loh aku workshop tapestry dan hasil karya pesertanya pada selesai di tempat”
- Kak Cice (@journ_al_ey)
***
Jadi, pada hari Sabtu, 10 Juni 2017 kemarin, Trinkets Island mengadakan workshop membuat kalung dengan teknik tapestry. Apa sih tapestry itu? Tapestry merupakan salah satu teknik yang digunakan pada kriya tekstil dengan menjalin beberapa benang pada suatu loom. Loom merupakan perangkat yang biasa digunakan untuk menenun.
Di workshop ini, para peserta dipandu oleh Kak Cice dari @journ_al_ey. Beliau mengajarkan dasar-dasar tapestry, mulai dari benang yang digunakan, loom, hingga teknik-teknik yang dapat dilakukan. Loom yang digunakan pada lokakarya ini dibuat sendiri oleh Kak Cice loh! Yup, loom bisa kamu buat juga secara sederhana menggunakan card board seperti ini
Setelah loom dibuat, kamu bisa langsung menjalin benang kasur yang menjadi base dari kalung tapestry kamu. Apabila benang kasurnya sudah terjalin di loom, kamu bisa deh mulai menjalin benang warna-warni lainnya sesuai selera kamu :). Benang yang digunakan adalah benang wol dan kinlon. Buat teman-teman yang berdomisili di Bandung, benang ini bisa kamu beli di Toko Aneka di Jl. ABC, Bandung (dekat alun-alun Bandung, kok).
Tidak hanya benang, kamu juga bisa menambahkan pom-pom warna-warni dan tassel untuk memperindah kalungnya. Pom-pom bisa kamu beli di Jl. Otista atau di Balubur Town Square. Berbeda dengan benang yang dijalin, pom-pom ini disisipkan dengan cara ditempelkan menggunakan lem (yang digunakan di workshop ini adalah lem UHU). Ukuran dari kalung yang dibuat para peserta kali ini bervariasi, ada yang cukup besar, sedang, dan kecil. Ukuran ini ditentukan oleh ukuran loom dan baris benang yang ingin kalian jalin.
Setelah hasil tapestry selesai, kamu bisa menempelkan kain yang cukup kaku di bagian belakang jalinan benang untuk menjadi rangka kalung. Hal ini dilakukan agar hasil tapestry menjadi lebih kokoh saat dipakai sebagai kalung. Setelah rangka ditempelkan, baru deh rantai kalung dapat dipasangkan.
Peserta yang ikut di workshop kali ini cukup beragam. Tidak hanya anak muda, kakak-kakak yang sudah punya momongan dan bersuami pun ikutan! Selama hampir tiga jam, peserta juga dengan sungguh-sungguh menyelesaikan kalung tapestry masing-masing. Seru banget liat antusias (dan kesabaran) teman-teman dalam menjalin benang demi benangnya. Warna benang yang dipilih pun sangat kreatif dan variatif sehingga tiap orang memiliki ciri khas dari kalungnya masing-masing. Yup, emang salah satu keistimewaan barang handmade itu adalah….. ga bakal ada yang nyamain! Kamu bisa pede kemana aja pakai barang handmade tanpa perlu khawatir bakal ketemu orang di jalan yang pakai barang yang sama (I think that’s every girl’s problem).
Kak Cice memberikan panduan dasar tapestry kepada para peserta |
Di akhir workshop, para peserta melakukan sesi foto di Trinkets Island dengan memakai hasil karya masing-masing :). Bangga doooong! Setelah workshop selesai, peserta tidak lupa belanja di Trinkets Island menggunakan Gift Voucher yang sudah termasuk ke dalam workshop kit nya. Pasti seneng banget dong, habis berlelah-lelah ceria membuat kalung, belanja barang-barang menggemaskan :3.
Dengan diadakannya workshop ini, selain berbagi ilmu dengan teman-teman, tim Trinkets Island juga berharap dapat berbagi pengalaman membuat barang-barang handmade sehingga lebih banyak lagi teman-teman yang mengapresiasi barang-barang handmade. Pasti pernah kan ya kepikiran “kok barang handmade mahal sih? Bahannya kan ga segitunya…”. Nah, ide, proses, dan waktu saat bikin barang-barang handmade ini yang jadi value tersendiri sehingga harganya mungkin lebih melambung dari harga bahan-bahannya. Jadi… yuk temen-temen kita dukung pengrajin barang-barang handmade lokal dan….. ikut lagi workshop selanjutnyaaaa
love,
No comments:
Post a Comment